Parade Teater 2021

Menutup seluruh rangkaian kegiatan di penghujung tahun 2021, Parade Teater tampil sebagai kegiatan terakhir yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Provinsi Jawa Timur. Diselenggarakan pada 17-18 Desember 2021 di Gedung Kesenian Cak Durasim. Parade Teater 2021 diselenggarakan dengan dengan menggunakan sistem hybrid, yakni tetap mendatangkan penonton ke Gedung Kesenian Cak Durasim dengan kapasitas 25 persen dengan protokoler kesehatan yang ketat. Juga memanfaatkan menggunakan siaran daring secara live melalui chanel youtube Cak Durasim milik Taman Budaya Jawa Timur.

Antusiasme penonton untuk mendatangi secara langsung pertunjukan berkualitas ini cukup lumayan. Seperti pada umumnya pertunjukan teater yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jatim, segmen penonton yang hadir hampir 99 persen adalah dari kalangan anak muda millenial. Sepertinya minat anak-anak muda pada seni pertunjukan ini masih menjadi yang nomor satu diantara semua jenis seni pertunjukan yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jatim.

Hal ini terjadi karena Teater bukan sekadar suatu pertunjukkan yang semata-mata mempunyai fungsi estetis, seperti yang terlihat dari ungkapan “seni untuk seni”, tetapi juga berkaitan dengan komunitas sosial yang berada di luar atau di dalam dunia seni. Di sekolah-sekolah setingkat SMA atau Perguruan Tinggi seni teater menjadi salah satu ektra kurikuler yang banyak diminati. Komunitas-komunitas teater baik di sekolah atau di Peguruan Tinggi masih eksis hingga saat ini. Tak heran bila tiap kali event pertunjukan teater digelar di gedung Cak Durasim penonton dari kalangan anak muda yang mendominasi. Grup teater yang mengisi Parade Teater 2021 kali ini anak enam, diantaranya adalah:

  1. Teater Cent, Kediri, judul: Mimpigemi, sinopsis: Banyak sekali kendala dalam pembelajaran daring. Selain sarana komunikasi kadang sinyal juga tak mudah didapat. Keterbatasan kuota ketika mengadakan google classroom juga masalah yang sangat besar. Akankah anak nggunung itu berani ditantang jaman millenial ini?
  2. Teater THE NINE THEATREVISION, Surabaya, judul: Halusrikandi, sinopsis: Srikandi pada zaman wayang belajar ilmu memanah kepada Arjuna, pemilik ilmu Danurwendo.Pada zaman kini Srikandi ingin belajar ilmu sejarah negeri ini kepada Arjuna supaya tahu dengan jelas sejarah negerinya. Selama ini sejarah hanyalah sebagai ilmu yang dihafalkan. Pagi, siang, malam Srikandi Mencari Arjuna sampai ketemu. “Tidak ada pilihan lain kita harus berjalan terus!”Demikian tekad Srikandi. Kekurangan tim produksi, naskah sajian akan disampaikan kemudian .
  3. Teater Sanggar Andalas, Sumenep, judul: Animal Plasticum, sinopsis: aku plastik mengapa aku? gunungan sampah rumahku menjulang hingga hati hati yang plastik dibungkus nafsu dan amuk angkara memamah biak apa saja dihidangkan demi tamak hasrat; aku makan plastik tidur dalam plastik mimpiku plastik hasratku plastik otak dan hatiku plastik sembahyang plastik-plastik di atas jalanan yang mengajarkan aku pada perseteruan, malas, buas, rakus, dan saling terkam. plastik tetap saja plastik, tak lekang oleh waktu jiwa jiwa plastik mengepungku menjelma produk dari humanoid plastik. selamat datang di dunia animal plastikum!
  4. Teater Sanggar Seni Gedhang Godhog, Tulungagung, judul: Sak Akhir Hayat, sinopsis: Kisah perjalanan seorang nenek dalam menjaga lestarinya kesenian kentrung warisan sang bapak. Di suatu malam, beliau mendapatkan pertanyaan dari para tamunya perihal alasan di balik kesetiaannya tersebut. Angan sang nenek kembali ke masa lalunya kala beliau masih berusia belasan dan hidup berdua saja dengan Giran, sang bapak yang berprofesi sebagai seniman kentrung keliling. Terbersit pula sebuah kenangan yang mengharukan. Peristiwa yang pada akhirnya membuat nenek tersebut berjanji dalam hatinya untuk terus menjaga kesenian kentrung Sak Akhir Hayat. Dan ketika sang nenek benar-benar pergi, akankah kesenian tutur ini punah?
  5. Teater Lab Wilwatikta STKW Surabaya, judul: Funtastiktok, sinopsis: Hari depan adalah misteri. Kita hanyalah budak budak zaman yang dipaksa ikut serta dalam meramaikan peradaman. Setetes rasa adalah sebuah harapan, kemanusiaan dan kesadaran adalah kunci utama kewarasan untuk menjalani hidup di zaman yang begitu cepat.
  6. Teater Komunitas Persada Mojokerto, Judul: Supriadi Pendobrak Jepang, sinopsi: Kita tunduk tertindas atau bangkit melawan. Peta adalah pejuang tanah air bukan pejuang bangsa lain…merdeka merdeka merdeka

Berindak selaku Dramatur yang menentukan materi grup teater yang tampil adalah, Harwi Mardianto, Karsono dan Deny Tri Aryanti. (djt)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.