Pergelaran

Parade Teater Jawa Timur 2024 

Parade Teater Jawa Timur Tahun 2024 yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Taman Budaya Jawa Timur pada 25-26 Oktober 2024 sedikit berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Pada penyelenggaraan tahun ini grup teater yang dipilih berasal dari kalangan umum. Bukan dari kalangan kampus atau sekolah.

Antrian penonton dari kalangan muda (Foto dok. TBJT)

Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui perkembangan seni teater yang masih berkembang di kalangan masyarakat di Jawa Timur. Dari proses audisi yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jatim sebelumnya, pada akhirnya terpilih 6 grup teater yang berasal dari beberapa kota. Keenam grup tersebut diantaranya: 1. Teater Porobungkil/Kab. Banyuwangi; 2. Teater Granggang/Kab. Ponorogo; 3. Teater Arek/Kota Surabaya. 4. Teater Sandur Sedhet Srepet/Kab. Bojonegoro; 2. Teater Studio Daulang/KotaSurabaya; 3. Teater Dialektika/Kabupaten Sumenep.

UPT. Taman Budaya Provinsi Jawa Timur berusaha memberi ruang untuk menemukan hal kreatif dan inovatif kepada 6 grup teater yang terpilih. Dari kegiatan ini diharapkan akan terwujud kualitas keaktoran, tata busana, tata cahaya, setting artistik, naskah lakon dan gaya penyutradaraan yang bisa ditawarkan untuk mewujudkan totalitas dalam segala aspek penciptaan melalui teater. Dramatur yang ditunjuk untuk menyeleksi grup teater yang dipentaskan adalah: Luhur Kayungga, Dedy Obenk dan Nasar Al Batati dari Dewan Kesenian Jawa Timur.

Penyerahan piagam penghargaan oleh Kepala Taman Budaya Jatim Ali Ma’ruf, S.Sos. M.M. kepada para sutradara (Foto dok. TBJT)

Maksud dan Tujuan diselenggarakannya Parade Teater 2024 ini adalah:

  1. Mendorong karya-karya seni teater yang kreatif, inovatif dan memiliki kedalaman nilai estetik;
  2. Membangun ruang ekspresi dan apresiasi bagi pelaku seni teater dan masyarakat penikmat;
  3. Memperkuat jejaring dan sinergi antar pelaku seni dan stakeholder dalam membangun kehidupan seni yang lebih baik;
  4. Mendorong penggalian ide-ide baru, dalam proses dan penciptaan karya yang berkualitas dan ditampilkan melalui media yang baru;
  5. Sebagai salah satu tugas pokok fungsi Taman Budaya dalam sebagai bentuk pelestarian, pengembangan dan penyebarluasan produk karya-karya seni di Jawa Timur.

Penyelenggaraan Parade Teater 2024 di Gedung Kesenian Cak Durasim dengan urutan penampilan sbb.:                                                                                                 

Hari I (25 Oktober 2024): -Teater Porobungkil dari Kabupaten Banyuwangi menampilkan judul “Orang-Orang Terbuang” karya Akhudiat, disutradarai oleh Faisal Ende.                                        –Arek Teater dari kota Surabaya mangangkat judul “Grafito” karya Akhudiat, sutradara: Fransiska Putri Setyawati.                                                                                          –Granggang Teater dari Kabupaten Ponorogo, judul “Tumbal Dewi Cokek” naskah Herlina Syarifudin,  sutradara: Lihan Hestiniadi, S.Sn.

Granggang Teater dari Kabupaten Ponorogo, judul “Tumbal Dewi Cokek” (Foto dok. TBJT)

Hari II (26 Oktober 2024): -Teater Dialektika dari Kabupaten Sumenep membawakan naskah “Orang-orang Bawah Tanah” karya Giryadi yang disutradarai oleh Firman Ichlasul Amal. -Teater Sandhur Sedhet Srepet Kabupaten Bojonegoro, membawakan naskah “Grafito” karya Akhudiat, sutradara Oky Dwi Wicahyo; -Teater Studio Daluang dari kota Surabaya membawakan naskah “Klothek’an” karya Yusril Ihza F.A., Sutradara Yusril Ihza F.A.

Parade Teater Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jatim pada tahun ini mengundang apresiasi masyarakat luas terutama dari kalangan milenial. Jumlah 412 kursi permanen yang berada di Gedung Kesenian Cak Durasim terisi penuh. Bahkan sampai ada penonton yang duduk di tangga atau lantai untuk bisa menyaksikan. Bagi yang tidak bisa menyaksikan di gedung karena kapasitas penonton yang tidak memungkinkan para penonton masih bisa melihat pertunjukan yang disiarkan melalu video di Pendapa Jayengrana.

Teater Dialektika Sumenep, “Orang-orang Bawah Tanah” (Foto dok. TBJT)

Penonton yang hadir dari berbagai kalangan, tetapi yang paling mendominasi datang dari kalangan mahasiswa dan pelajar, namun ada juga dari kalangan wirasuwasta, hingga pegiat seni. Tercatat selama dua hari pementasan semua kursi terisi penuh. Pergelaran teater yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jatim baik dalam bentuk parade, festival atau fasilititasi memang menjadi semacam pasar tersendiri yang biasanya menjaring apresiator dari kalangan muda.

Hal ini menjadi pertanda baik bagi perkembangan seni teater baik terutama di Jawa Timur. Seni teater di Jatim semakin berkembang dan menjadi lebih inovatif dalam hal tata panggung, naskah, dan peran. Para seniman teater terus menciptakan karya-karya yang mencerminkan budaya dan kehidupan sehari-hari, serta menyampaikan pesan-pesan yang lebih kritis dan progresif. Barangkali karena perkembangan seni teater yang selalu beradaptasi dengan kondisi sosial, politik, dan budaya pada masanya yang membuat kalangan muda menyukainya.

Teater Sandhur Sedhet Srepet Bojonegoro, “Grafito” (foto dok. TBJT)

Untuk itu, diharapkan para seniman teater Jawa Timur terus memperkaya seni teater dengan berbagai inovasi dan ide kreatif yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan begitu, seni teater di Jawa Timur akan terus berkembang dan tetap relevan di masa depan, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam memperkuat identitas dan kebangsaan, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya keragaman budaya Indonesia. (sn)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.