Ayang-ayang, Pameran Lukisan Bertemakan Wayang
Hari wayang nasional jatuh pada 7 November, diperingati serentak di seluruh Indonesia dengan berbagai aktifitas kesenian yang fokus pada persoalan wayang di dalamnya. Taman Budaya Jawa Timur memperingati hari wayang nasional dengan menggelar Festival Dalang Muda Tingkat Jawa Timur. Juga menggelar pameran lukisan yang mengedepankan obyek pewayangan pada setiap lukisan yang dipamerkan. Dengan mengusung tema “Ayang-ayang” pemeran dimulai pada 7-10 November 2019. Bertempat di Galeri Prabangkara pameran diikuti oleh 20 orang seniman lukis asal Surabaya.
Ayang-ayang adalah kata dalam bahasa Jawa yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya bayangan. Jaman dahulu pertunjukan wayang kulit lebih ditonjolkan unsur bayangan (Jawa: ayang-ayang) pada belakang layar yang menjadi pusat perhatian para penonton, hal ini masih dilakukan pada wayang kulit Bali, Sasak dan beberapa daerah lain. Pertunjukan wayang yang bersifat Shadow of a doll justru perlahan mulai kurang diminati pada wayang kulit Jawa, karena faktor inovasi yang membuat pola pertunjukan berubah. Tampilnya hiburan berupa lawak, campursari, dangdut dll. pada adegan limbukan dan goro-goro bisa jadi yang membuat konsep pertunjukan wayang kulit Jawa saat ini lebih disukai pertunjukan dengan pola penonton langsung melihat pemandangan 3 dimensi (membelakangi Dalang) tanpa melihat bayangan 2 dimensi di belakang layar lagi.
Merespon peringatan Hari Wayang Nasional yang jatuh pada tanggal 7 November dan Festival Dalang Muda Jawa Timur 2019, para seniman lukis Surabaya yang mengkhususkan karya lukisannya pada obyek wayang, tidak ketinggalan ikut serta memamerkan karya-karya mereka. Bermacam-macam aliran lukisan yang dipamerkan tetapi semuanya tidak lepas dari unsur wayang yang tergambar di dalamnya.
Menurut Agus Kucing, kurator muda yang ditunjuk oleh Taman Budaya untuk mengkritisi karya para pelukis yang akan dipamerkan bahwa “Wayang itu bukan hanya sebagai sebuah referensi saja, tetapi wayang juga bisa menggambarkan situasi sosial dan fenomena yang terjadi pada jaman sekarang ini, Pada pameran kali ini para perupa mencoba merefleksikan diri tentang lingkungan yang ada disekitarnya yang berhubungan dengan karakternya masing-masing, artinya wayang dalam karya lukisan mereka bukan hanya sebagaimana bentuk wayang tapi sudah berwujud ekspresi pada senimannya masing-masing”.
Ke-20 pelukis spesialis wayang yang ikut berpameran di Galeri Prabangkara Taman Budaya Jawa Timur adalah:
- Agung Aji S.
- Triyoso Yusuf
- Sugiyo
- Wiji P.
- Erwin
- Syamduro
- Iwan Suwarno
- Anang Timur
- Ardyansah
- Toyib Tamsar
- Fauzi
- Buggy
- Alie
- Widodo Sulak
- Widodo Basuki
- E. Hendri DM.
- Lukman
- Cak Luk
- Eko Tomo
- Bayu (san).