Semangat Kartini Dalam Pameran Seni Rupa Bertajuk Warna Perempuan
Peringatan Hari Kartini idealnya lebih dari sekadar perayaan baju daerah (kebaya dan konde), namun seharusnya mengingatkan kembali tentang makna perjuangan dan kekuatan dari seorang wanita, baik secara pikiran, kontribusi, dan tindakan. Ingin memajukan kaum wanita serta kebebasan bersuara adalah perjuangan RA Kartini yang perlu dipupuk dan dikembangkan disegala bidang. Tidak ketinggalan di bidang seni.
Taman Budaya Jawa Timur sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani bidang kesenian menangkap spirit semangat kepahlawanan tokoh Kartini dengan menggelar sebuah pameran seni rupa betajuk Warna Perempuan #kartinian, pada tanggal 23 sampai dengan 27 April 2019 di Galeri Prabangkara Taman Budaya Jawa Timur.
Ke 20 pelukis perempuan yang ikut dalam pameran tersebut adalah :
- Aimee Tri, Surabaya
- Susy Zackia, Lumajang
- Nana Murtiana, Bojonegoro
- Ucik Retnoasih, Kab. Kediri
- Maria Noita, SIdoarjo
- Paulina Soesri Handajani, Sidoarjo
- Afreshawenny I.Y, Pasuruan
- Woro Indah Lestari, Surabaya
- Amira Farras Athayazzaka, Kota Malang
- Anik Suhartatik, S.Sn., Mojokerto
- Lis S. Toyo, Kab. Malang
- Toetik Soesiana, Mojokerto
- Aprilisfiya Handayani, Kab. Malang
- Noery Dyaz, Sidoarjo
- Nabila Dewi Gayatri, Surabaya
- Luluk Sri Handayani, Jombang
- Setyaning Harini, Sp.Pd., Surabaya
- Eka Sulistiya Dewi, Sidoarjo
- Vivin Amalia, Surabaya
- Juliascana, BA, Surabaya
Pembukaan acara berlangsung di pendopo Jayengrono Taman Budaya Jawa Timur yang dimeriahkan dengan penampilan grup band beraliran jazz Fuja juga pembacaan puisi bertemakan spirit kepahlawanan Kartini yang dibacakan oleh sdri, Deni Ariyani S.Sn. salah satu dosen Teater di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya dengan dilatar belakangi oleh performance art oleh grup pantomim dari STKW Surabaya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya yang dibacakan oleh PLT. Kepala Taman Budaya mengatakan, perkembangan seni rupa di Indonesia atau Jawa Timur khususnya, mengalami banyak kemajuan dalam berbagai hal, mulai dari tumbuhnya seniman-seniman muda yang produktif sebagai regenerasi perupa yang mampu memberikan penyegaran pada karya seni rupa yang selalu berkembang dan mencari jati diri kesenirupaan asli Indonesia. Selain itu adanya galeri-galeri di Indonesia yang semakin banyak memberikan peluang yang luas bagi para seniman untuk berinteraksi dengan masyarakat luas khususnya masyarakat pecinta seni lewat karya-karya yang diwujudkannya serta peranan kolektor, art dealer dan para pecinta seni sebagai salah satu pendukung tumbuhnya seni rupa di Indonesia.
Perkembangan seni rupa di Jawa Timur sesungguhnya sudah menunjukkan tanda-tanda akan menjadi salah satu kiblat seni rupa Indonesia. Indikasi ini terbaca dari munculnya perupa-perupa muda akademis dengan ide dan gagasan yang segar yang berani membongkar kemapanan kreatifitas. Berbagai pameran semakin banyak digelar di Galeri-Galeri baik yang bersifat apresiatif maupun komersial dengan kemasan pameran yang sedemikian rupa guna menarik perhatian khalayak seni dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menjembatani para perupa untuk secara intens dalam era globalisasi yang sudah sangat terbuka ini disamping perlunya mensikapi pertumbuhan ekonomi yang semakin kompleks dan kompetitif. Saya berharap dengan semangat emansipasi wanita yang digaungkan oleh Pahlawan Perempuan kita Ibu Kita Kartini mampu melahirkan Kartini-Kartini muda bidang seni rupa yang mampu mengisi ruang kesetaraan para perupa pria di Jawa Timur.
Setelah prosesi pembukaan yang berlangsung di Pendopo Jayengrono dilanjutkan dengan pengguntingan rangkaian bunga melati di depan pintu masuk Galeri Prabangkara oleh PLT. Kepala Taman Budaya Jawa Timur Drs. Edi Iriyanto, MM. Pengunjung membludak memenuhi ruang pameran, banyak hadir dari kalangan kolektor seni lukis, apresiator seni rupa, para mahasiswa, siswa perguruan tinggi dan sekolah seni rupa yang ada di surabaya. (san)