Berita

Lomba Dalang Muda Wayang Majapahit: Upaya Mengungkap Sejarah Kebesaran Kerajaan Majapahit Melalui Media Wayang

Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan terbesar nusantara yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Penyerahan gunungan oleh Wakil Rektor III Prof.Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.d. kepada penampil pertama Ahmad Choirul Anam dari Surabaya
Foto dok./TBJT

Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur; Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Lombok dan Timor, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Sambutan PLT. Kepala Taman Budaya mewakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Foto dok./TBJT

Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.

Sambutan Prof. Dr. Bambang Tjahjadi, SE., MBA., Ak., selaku ketua panitia penyelenggara.
Foto dok./TBJT

Kebesaran dan kejayaan Majapahit mulai banyak dilupakan masyarakat Indonesia terutama generasi milenial yang semakin jauh dengan nilai sejarah, apalagi dengan ditiadakannya pelajaran sejarah sebagai pelajaran wajib sekolah. Kondisi ini tentu saja membuat kita semua prihatin apalagi dengan semakin menggilanya pengaruh teknologi dalam kehidupan generasi muda kita. Sejarah emas Majapahit semakin dilupakan dan ditinggalkan, upaya mengangkat kembali kebesaran masa lalu itu coba diangkat oleh sebuah institusi pendidikan di Jawa Timur dengan melalui lomba dalang muda dengan mengangkat cerita tentang kisah-kisah kebesaran kerajaan yang berpusat di Mojokerto Jawa Timur sekarang.

Para Pesinden dari RRI Surabaya sebagai pendukung pergelaran yang ditetapkan panitia.
Foto dok./TBJT

Sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dan upaya untuk mengangkat kembali sejarah kebesaran Majapahit yang mulai dilupakan, Uniersitas Airlangga sebagai universitas tertua di kawasan Indonesia Timur dan lahir di wilayah yang secara geografis berdekatan dengan pusat pemerintahan Majapahit tempo dulu, mengadakan Lomba Dalang Muda Wayang Majapahit yang diselenggarakan di Pendapa Jayengrana Taman Budaya Jawa Timur pada sabtu, 20 Juli 2019 pukul 08.00 wib. sampai dengan selesai.

Anugrah Hamdani dari Surabaya.
Foto dok./TBJT.

Proses seleksi dilakukan dengan cara melihat dan menilai secara langsung ketrampilan para  dalang melalui media social youtube dan akhirnya terpilih tujuh dalang yang berasal dari Surabaya, Surakarta dan Tulungagung. Ke tujuh peserta tersebut adalah :

  1. Ahmad Choirul Anam dari Surabaya membawakan lakon Gugat
  2. Anugrah Hamdani dari Surabaya membawakan lakon Bedah Majapahit (Banyuwangi)
  3. Riko Afifudin dari Tuluagung membawakan lakon Pedhut Sumilak Ing Wilwatikta
  4. Seruni Widawati dari Surakarta membawakan lakon Kusuma Pinasthika
  5. Ragil Yonathan Senopatining Gusti dari Surakarta, membawakanlakon Pedhut Sumilak Ing Wilwatikta
  6. Wisnu Jati Pamungkas dari Surabaya membawakan lakon Majapahit Binangun
  7. Muhammad Yusuf Pebriansyah dari Surabaya membawakan lakon Palagan Bubat
Dalang perempuan Seruni Widawati dari Surakarta.
Foto dok./TBJT.

Lomba dalang muda wayang Majapahit ini memperebutkan hadiah uang senilai 15 juta rupiah sebagai uang pembinaan. Masing-masing peserta boleh membawa pengrawit sendiri atau tidak membawa, dengan asumsi panitia menyediakan satu tim pengrawit yang siap mengiringi pergelaran wayang yang mereka tampilkan. Kepada peserta yang membawa pengrawit sendiri diberi ganti untuk biaya latihan dan transpotasi.

Pengendang perempuan dari Surakarta.
Foto dok./TBJT.

Model peraga wayang yang digunakan adalah wayang kulit purwa milik Taman Budaya Jawa Timur sebagai simpingan, boleh membawakan seni pewayangan dengan style Jawa Timuran atau Jawa Tengahan. Panitia tidak mewajibkan pada satu gaya tertentu.(san)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.