BeritaPergelaran

Dagelan Agus Kuprit Cs. Lakon “Ngaplo”

Nama Agus Kuprit sudah tidak asing lagi ditelinga para penggemar lawak ludrukan di Jawa Timur. Pria dengan nama asli Agus Ali Sahid 63 tahun lalu itu biasanya menjadi pengisi tetap grup lawak pada ludruk RRI Surabaya. Banyolan-banyolan ala Agus Kuprit memang sangat menghibur, dengan kelucuan yang diekspresikannya diatas panggung. Namun pada kali ini Agus Kuprit tampil pada acara Dageline (Dagelan Online) yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jawa Timur dengan formasi 4 orang. Agus Kuprit Cs. anggotanya terdiri dari Agus Kuprit, Jonet, Kadis dan Kusnan. Tampil di Gedung Kesenian Cak Durasim pada 26 Februari 2022 secara ofline dan online.

Agus Kuprit, Joned dan Kusnan hanya bisa ngaplo (melongo) karena nasi mereka diambil Kadis (foto dok. TBJT)

Judul yang diusung oleh Agus Kuprit Cs. yaitu “ngaplo”, dalam bahasa Indonesia ngaplo artinya melongo. Cerita ini sebenarnya hanya sederhana saja, menceritakan tentang 3 orang yang masing-masing merasa lapar tapi punya duit tidak cukup untuk membeli sebungkus nasi. Agus Kuprit punya uang 2 ribu, Joned seribu dan Kusnan 5 ribu. Masing-masing uang milik ketiga orang tersebut tidak cukup untuk membeli sebungkus nasi, hingga akhirnya dikumpulkan dan cukup untuk membeli sebungkus nasi.

Aturan main cara makan nasi berdasar besaran uang milik masing-masing disesuaikan dengan jari tangan. Agus Kuprit 2 ribu ambil nasinya memakai 2 jari, Joned seribu pakai satu jari dan Kusnan 5 ribu pakai lima jari. Nasib sial menimpa Joned karena hanya bisa mengambil sebiji nasi yang hanya menempel di jarinya. Tentu saja dagelan seperti ini mengundang tawa penonton. Walau dagelan lawas tapi tetap saja lucu, apalagi akting Joned yang kebagian peran sial memang menarik perhatian karena kelucuannya.

Joned protes keras dengan cara pembagian nasi seperti itu, karena dirinya bakalan tidak kebagian apa-apa dari sebungkus nasi bila cara itu tetap diteruskan. Akhirnya Joned punya ide lomba paling lama diam, bagi siapa saja yang paling lama diam tidak mengeluarkan kata-kata maka dialah pemenangnya dan berhak memperoleh sebungkus nasi itu. Dan dimulailah, pada adegan ini kelucuan mimik para pemain ditunjukkan di depan penonton sehingga mengundang tawa.

Foto bersama (foto dok. TBJT)

Sekian menit mereka bertiga saling diam, tiba-tiba muncul Kadis dengan gaya blo’onnya, ada sebungkus nasi diambilnya kemudian dicium aromanya. Ketika orang yang berlomba paling lama diam menyaksikan polah tingkah dengan ekspresi lucu yang mengundang gelak tawa penonton. Kadis menanyakan pada Agus Kuprit, Joned dan Kusnan tentang kepemilikan nasi bungkus. Ketiga-tiganya hanya bisa geleng kepala mendengar pertanyaan Kadis itu dengan ekspresi yang membuat penonton terpingkal-pingkal.

Pada akhirnya nasi dibawa kabur oleh Kadis ke belakang panggung. Agus Kuprit, Joned dan Kusnan hanya bisa ngaplo alias melongo saja menyaksikan semuanya. Lampu black out adegan selesai, kemudian diakhiri dengan foto bersama seluruh pemain, pengrawit dan para pejabat UPT. Taman Budaya Jawa Timur. Tampak hadir diantaranya, Kepala Taman Budaya Samad Widodo S.S., M.M. dan para Kepala Seksi dan Kasubag TU. Pertunjukan dagelan ini disaksikan oleh kurang lebih 100 penonton yang disediakan oleh panitia. (spd.)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.