Artikel

Eko (Kasmo) Hardoyo Kemelut Nada-Nada Harmonis

Oleh : Murlan

Entah kenapa nada-nada itu terdengar indah di telinga, seakan masuk melalui nadi dalam maqamnya (posisi mapan). Jika tidak ada sumber daya manusia beserta ilmu yang dimiliki maka tidak akan terjadi hal demikian, kemapanan, keindahan, keseimbangan saling berkorelasi. Komposer satu ini sudah sangat nyaman dengan nada-nada manisnya, meringkas imaji makrokosmos ke dalam kekaryaan sehingga mampu menyiapkan cipta, rasa dan karsa. Beliau yang sering dipanggil Eko Kasmo, sebenarnya nama lengkapnya adalah Eko Hardoyo dan memiliki gelar Sarjana Seni. Gelar ini diperoleh pada saat dirinya menimba ilmu di Sekolah Tinggi Seni (STSI) Surakarta, sekarang berganti Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Bentuk perjuangan, kegigihan dalam mencari ilmu seni diawali dari orang tuanya. Siapa yang tidak kenal dalang Rusdiyono, seorang dalang hebat asal Desa Sukorejo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Rusdiyono adalah ayah kandung dari Eko Kasmo, memiliki darah seni secara turun-temurun. Sejak kecil suara gamelan sudah akrab di telinga Kasmo. Kendang, gender, bonang, demung, saron selalu menjadi hidangan segar. Dasar-dasar bermain gamelan dan ndalang bagaikan lalapan sehari-hari. Berpijak keyakinan kuat, akhirnya ia keluar dari daerah asalnya, merantau, menimba ilmu di Solo. Pengalaman demi pengalaman dilalui sampai lebih dari 4 tahun untuk menyelesaikan kuliahnya. Ngamen di bus bersama teman-temannya demi mendalami arti kehidupan, rasa malupun tidak ada, hanya senang dan bahagia dipikirannya. Juga tidak mengharapkan keuntungan hasil ngamennya.

Selain seluk beluk seni tradisi karawitan, seni modern pun dikuasai dengan baik. Karya-karya yang dihasilkan cukup menarik perhatian bagi anak generasi milenial. Sudah beberapa kali karya dari seorang Eko Kasmo dapat menembus tingkat kabupaten, provinsi bahkan sampai ke level nasional. Karya harmonisnya yang dimainkan oleh anak-anak memiliki keunikan, mudah difahami dan enak untuk dinikmati. Bahkan pada satu waktu, sanggar miliknya “Ngripto Raras” diundang oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara di Jakarta.

Pada tanggal 11 Maret 2022 yang akan datang, Kasmo beserta kelompoknya siap menampilkan karyanya dalam rangka Gelar Komposer 2022 di Taman Budaya Jawa Timur Cak Durasim di Surabaya. Karya yang diusung berpijar pada “kebrangasan” pagebluk belum kunjung berhenti, “LEKAS SEMBUH” dengan melodi-melodi lembut dari gamelan dan alat musik Barat seperti keyboard, gitar, saxophone, ukelele juga akan mengimbangi permainannya. Saksikan penampilan harmonis mereka dalam GELAR KOMPOSER 2022. SALAM BUDAYA

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.