Gebyar Wayang Jekdong Parijati Peduli Bencana
Timur (Parijati) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menggelar pertunjukan wayang jekdong yang dibawakan oleh tiga dalang yaitu Ki Yohan Susilo, Ki Purnawan Taruna Aji dan Ki Supriyono, di Taman Budaya Jawa Timur, Kamis (18/10). Acara ini dimaksudkan untuk menggalang dana kemanusiaan bagi korban terkena dampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi. Organisasi yang dikukuhkan 6 Agustus 2018 itu beranggotakan 70 dalang gagrak Jawa Timuran.
Membawakan lakon berjudul “Sumilaking Pedhut Indraprastha” berkisah mengenai bencana yang dialami Negara Ngamarta. Usut demi usut bencana itu terjadi akibat ulah Boma yang meminta kakeknya, Nagaraja untuk membuat huru-hara di Ngamarta. Hal itu terjadi karena Boma ingin mendapatkan wahyu seperti yang selama ini didapatkan oleh adalah Pandhawa Lima. Ia pun mendatangi Abimanyu untuk meminta wahyu dan gagal mendapatkannya. Sehingga ia pun punya rencana jahat untuk membuat bumi Ngamarta “panas” dan wahyu itu tidak jadi jatuh ke tangan Pandhawa.
Gelar wayang itu sendiri dimulai dari penampilan Ki Yohan Susilo. Laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di Jurusan Bahasa Daerah UNESA itu membawakan jejeran hingga sebelum masuk goro-goro. Adegan goro-goronya ketika perang dimainkan oleh Ki Purnawan Taruna Aji seorang dalang muda asal Mojokerto, dan dipungkasi oleh Ki Supriyono yang juga seorang guru di SMKN 12 Surabaya.
Acara itu dibuka oleh Ka Disbudpar Jatim, Sinarto yang juga seorang dalang dan ketua Pepadi Jawa Timur. Dalam pidatonya yang disampaikan dalam Bahasa Jawa. ia sampaikan rasa belasungkawanya atas bencana yang terjadi. Ia jelaskan bahwa gelar wayang itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada para korban terdampak bencana. Usai pidato, Sinarto dan Ka Taman Budaya, Sukatno memberikan gunungan kepada ketiga dalang. Selain menampilkan wayang, dalam pertunjukannya Parijati juga menghadirkan dua penari remo, campursari Kembange Jagad dan pelawak Cak Tawar Gonzales. Mereka tampil di sela-sela jeda pertunjukan wayang, di mana ada petugas yang mengedarkan dua kotak amal. Tercatat Rp.14.864.500 berhasil didapatkan. Dana tersebut kemudian akan diserahkan ke lembaga pemerintah yang bertugas menyalurkan donasi