Berita

Pameran Lukisan Cat Air “Tirto Wening”

Lukisan cat air banyak orang menganggap kalah pamor dengan lukisan cat minyak, anggapan seperti itu bisa jadi mungkin benar. Karena sangat sedikit pelukis yang menekuni lukisan dari pewarna yang dicampur air ini.  Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas.

Plt. Kadisbudpar Prov. Jatim (baju hitam) di dampingi Ka. UPT. Taman Budaya Jatim (baju coklat muda) bersama seluruh peserta pameran dan kurator setelah penyerahan piagam penghargaan (Foto dok. TBJT)

Selain itu bisa pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan.

Keindahan lukisan cat air sebenarnya tidak kalah dengan lukisan cat minyak, teknik melukisnyapun lebih sulit daripada melukis dengan cat minyak. Keindahan lukisan cat air secara umum adalah adanya warna-warna blur dalam lukisan karena pencampuran cat dan air. Selain itu ada difusi atau percampuran warna ketika satu warna bertemu dengan warna lainnya yang berbeda sehingga memunculkan warna baru. Sementara faktor Kesulitannya yang sering disebutkan adalah karena cat air lebih cepat mengering sehingga satu kesalahan dalam menggoreskan kuas akan sulit diperbaiki.

Bertempat di Galeri Prabangkara mulai 2 – 9 Oktober 2022, Taman Budaya Jawa Timur  memfasilitasi penyelenggaraan Pameran Lukisan dengan media cat air yang mengambil tajuk “Tirto Wening, Watercolour Painting Exhibition”. Pameran diikuti oleh 10 pelukis cat air Jawa Timur diantaranya, Akhmad Ramadhan, Andaru Prijoko, Bung Tiok, Firnandy Sutikno, Pingki Ayako, RB. Wiyanto, Sherly Ozora, Sherine Aprilia, Sigit Crueng dan Taufik Kamajaya.

Plt. Kadisbudpar Prov. Jatim (baju hitam) meninjau pameran (Foto dok. TBJT)

Bertindak selaku kurator pada pameran kali ini adalah Agoes Kucink perupa, penulis seni rupa Surabaya sekaligus dosen di Universitas Ciputra Surabaya. Lukisan yang dipamerkan ada kurang lebih 40 buah lukisan. Menurut Agoes Kucink pengambilan tema “Tirto Wening” (red.: bahasa Jawa)  yang artinya ”Air Bening” atau “Air Jernih” karena hampir semua lukisan itu sangat berhubungan dengan kejernihan air sebagai bahan pelarut cat yang menembel pada media kertas. “Tirto Wening” lebih merupakan sebuah konsep tentang perjalanan hidup manusia yang selalu diliputi tiga hal yakni: cipta, rasa dan karsa. Maka manusia perlu ketenangan diri serta kejernihan dalam berpikir untuk mencapai tujuan hidupnya. Berikut pencapaian estetik dalam karya seni.

Pameran lukisan dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Sinarto, S.Kar., M.M. di ruang galeri Prabangkara pada 2 Oktober 2022. Setelah sambutan pembukaan, didampingi Kepala UPT. Taman Budaya Jawa Timur Samad Widodo, S.S., M.M., Plt. Kadisbudpar Prov. Jatim memberikan piagam penghargaan kepada 10 pelukis yang berpartisipasi dalam pameran. Kemudian dilanjutkan dengan meninjau karya para pelukis yang berjumlah kurang lebih 40 buah karya di dampingi kurator Agus Koecink. (sn)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.