Pameran Lukisan “Janur Gunung” 10 Perupa Kediri
Pameran seni rupa merupakan suatu kegiatan yang menyajikan karya seni rupa yang dipamerkan kepada khalayak sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Pameran seni rupa juga merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan kepada masyarakat luas melalui sebuah media karya seni rupa. Dilakukan oleh para seniman baik itu perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan pada masyarakat melalui media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat menjadi alat komunikasi antara seniman dengan apresiator.
Galeri Prabangkara sebagai satu-satunya ruang pamer seni rupa yang dimiliki Taman Budaya Jawa Timur pada tanggal 18 – 23 Juni 2019 menggelar pameran lukisan dengan tajuk Pameran Lukisan “Janur Gunung” 10 Perupa Kediri. Pameran diikuti oleh 10 orang perupa asal Kediri yang masing masing perupa mengusung dua karya lukisan. Ke 10 perupa tersebut adalah:
- Agung Gondrong dengan judul lukisan Barong Bali dan Anoman Obong.
- Ali Sodiqin, Menjaga Generasi dan Dampak Fullday School.
- Candra Indratno, Masih Setia dan Oil on Painting.
- Ari Berta Galung, Princess I dan Princess II.
- Miftahul Muhid, Etalage V dan Etalage I.
- Marga Wisnu Anggada BP., Perang Sangka dan Isolation.
- Ruslan, Mengolah dan Mencari Ikan.
- Sutikno, Puspo Pusoko dan Warok.
- Saifudin, Gugat ke Diri Pribadi dan Pustaka Serat Bayangan.
- Urip Santoso, Kembali ke Diri Sendiri dan Lelaku.
Semua karya lukisan dilukis dalam format Arilic on Canvas dengan masing-masing karya punya keindahan dan keunikan sendiri. Menurut Sutikno ketua dari 10 perupa Kediri yang berpameran di galeri Prabangkara, pameran ini merupakan langkah awal dari 10 pelukis Kediri untuk memamerkan karya-karyanya secara kelompok keluar kota, meskipun beberapa pelukis telah melakukannya secara pribadi, untuk terwujudnya dan kelancaran Pameran Lukisan ini, kami mengajak 10 orang pelukis dari sekian banyak anggota Komunitas Perupa Kediri yang sekiranya bersedia dan siap untuk saling bekerjasama demi terwujudnya pameran ini.
Janur Gunung sendiri bermakna “daun aren yang masih muda” yang dalam bahasa Jawa merupakan peribahasa yang artinya “kadingaren” (tumben dalam bahasa Indonesia) mengacu pada suatu kejadian yang tak atau belum menjadi kebiasaan dengan kata lain pameran ini baru pertama kali dilakukan secara berkelompok oleh para perupa Kediri keluar kota.
Tujuan dari diselenggarakannya pameran lukisan “Janur Gunung” ini adalah sebuah langkah awal agar ke depan bisa berpameran bersama ke jenjang yang lebih luas dan saling berinteraksi dengan perupa perupa kota lain maupun masyarakat luas. Sutikno selaku ketua 10 Perupa Kediri berharap semoga dengan adanya Pameran “Janur Gunung” ini bisa menambah spirit untuk berkarya bagi peserta pameran khususnya 10 perupa Kediri dan semua perupa Kediri yang belum pernah menggelar pameran keluar kota. Masih adanya kekurangan baik karya maupun pelaksanaan pameran merupakan evaluasi bagi kami, demikian tandas Sutikno. (san)