Studi Lapangan Siswa Siswi SMKN 4 Surabaya Ke Taman Budaya Jawa Timur

Pendidikan seni di sekolah merupakan media pengembangan kreatifitas dan pengembangan bakat seni bagi para murid di sekolah. Pendidikan seni juga memiliki peranan dalam pembentukan pribadi yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan. Melalui kesenian ungkapan perasaan seorang siswa dituangkan kedalam kreasi dalam  bentuk seni seperti sastra, musik, seni visual, tari dan drama, yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.

Para Siswa SMKN 4 Surabaya ketika berada di Galeri Prabangkara dalam upaya mengenali dan memahami apa itu koleksi seni, ruang pameran dan segala pernik-pernik tentang kesenirupaan (Foto dok. ayu TBJT)

Sementara tujuan pendidikan seni di sekolah lebih mengedepankan agar siswa mendapatkan pengalaman dalam berkarya, pengalaman dalam menciptakan konsep karya, pengalaman berestetika dan pengalaman untuk merasakan fungsi pendidikan seni bagi kehidupan. Pendidikan seni  yang diberikan melalui kurikulum pembelajaran di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.

Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian harus menampung ciri khas tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.

Realita di sekolah dengan banyaknya ilmu di bidang sains memposisikan mata pelajaran seni budaya menjadi mata pelajaran yang dianggap tidak terlalu penting atau dengan kata lain seni budaya di tempatkan pada posisi urutan terbawah, padahal pada kenyataannya kecerdasan anak di bidang eksakta tidak akan sempurna tanpa adanya jiwa sosial dan rasa kemanusiaan di dalam dirinya terhadap sesama, itu semua dapat dibangun dengan mata pelajaran seni budaya yang secara tidak langsung membentuk karakter anak di berbagai segi kehidupan.

Untuk lebih menguatkan pemahaman tentang essensi dan manfaat dari pelajaran seni budaya, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Surabaya mengadakan studi lapangan ke Taman Budaya Jawa Timur pada Selasa, 20 Desember 2022. Sebanyak 400 siswa siswi klas 10 dan 11 dengan didampingi oleh para guru pembimbing, mereka para siswa mengadakan studi lapangan, mempelajari tentang pentingnya belajar kesenian. Dengan dipandu oleh staff Taman Budaya Jawa Timur, para siswa siswi diajak mengenali tentang semua sarana prasana yang dimiliki oleh Taman Budaya Jawa Timur sebagai pendukung utama suksesnya penyelenggaraan pergelaran dan pameran seni rupa.

Pelaksanaan studi lapangan ke Taman Budaya Jawa Timur menurut guru pendamping lebih didasarkan pada bentuk kurikulum merdeka belajar. Kurikulum baru ini adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini para siswa dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya. Harapan ke depannya barangkali ada siswa yang nantinya tertarik mempelajari dan memperdalam bidang seni budaya setelah diadakan studi lapangan seperti ini dan mau melanjutkan kuliah ke jurusan seni budaya yang diminatinya.

Pertukaran Cindera mata antara Kepala Taman Budaya Jawa Timur dengan SMKN 4 Surabaya yang diwakili oleh guru pendamping disaksikan seluruh siswa siswi yang hadir di Gedung Kesenian Cak Durasim (Foto dok. ayu TBJT)

Pengenalan sarana prasarana yang ada di Taman Budaya Jawa Timur, mulai pendapa Jayengrana, galeri Prabangkara yang memajang koleksi seni rupa, panggung rerbuka, ruang gamelan, koleksi wayang kulit dilakukan dengan seksama. Tidak ketinggalan para siswa juga mencoba permainan gamelan di ruang gamelan. Semua rangkaian acara di pandu oleh staff Taman Budaya Jawa Timur yang masih muda-muda, didampingi guru pembimbing dari SMKN 4 Surabaya. Karena terbatasnya kapasitas beberapa ruangan kesenian yang dimiliki Taman Budaya Jawa Timur maka proses pembelajaran dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok dipandu oleh satu atau dua orang pemandu dari Taman Budaya Jawa Timur.

Di akhir pelaksanaan pembelajaran seluruh siswa siswa di ajak mengenali manfaat dan fungsi Gedung Kesenian Cak Durasim yang menjadi ikon Taman Budaya Jawa Timur. Hadir pula Kepala Taman Budaya Jawa Timur Samad Widodo, S.S., M.M. memberikan pengarahan kepada rombongan guru dan siswa SMKN 4 Surabaya. Dalam poin sambutannya Kepala Taman Budaya Jawa Timur mengatakan bahwa Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan penting dalam pembentukan pribadi terutama para siswa yang masih berusia muda. Sangat penting sekali bagi perkembangan para siswa dalam mencapai multi kecerdasan  yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, visual spesial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual serta moral, dan kecerdasan emosional.

Kepala Taman Budaya Jawa Timur juga mengajak para guru dan siswa SMKN 4 Surabaya yang hadir untuk datang dan mengapresiasi setiap pergelaran atau pameran seni rupa yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jawa Timur. Berhubung kegiatan di tahun 2022 sudah selesai, maka di tahun 2023 nanti semua dipersilahkan untuk menghadiri.  Ada seni rupa, musik, tari, dan teater yang memiliki spesialisasi tersendiri yang akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang essensi kesenian. Kegiatan diakhiri dengan saling tukar menukar cinderamata antara Taman Budaya Jawa Timur dan SMKN 4 Surabaya. (sn)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.