TTC Arga Budaya Lahir Dari Nongkrong Bersama
Hiburan lawak sebagai sebuah kesenian mandiri yang mampu menghibur masyarakat menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Tingkat stress yang tinggi di tengah semakin kompleksnya kehidupan masyarakat, membuat berbagai hiburan menjadi penting sebagai sarana relaksasi untuk mengendorkan ketegangan syaraf akibat menumpuknya problem hidup. Salah satu bentuk hiburan yang diperlukan adalah kesenian lawak.
Jawa Timur sebagai Provinsi tempat lahirnya kesenian ludruk dimana hiburan lawak ada di dalamnya sebenarnya sudah sejak lama berkiprah dalam dunia perlawakan untuk menghibur masyarakat. Jok-jok segar ala lawak ludruk sudah sejak zaman penjajahan ada dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur. Kisah cak Markeso tentu kita semua ingat. Bermain atau ngamen dengan cara melawak ala ludrukan menyusuri lorong-lorong kota Surabaya. Sendirian menghibur masyarakat tanpa musik iringan alias garingan dilakoninya tanpa mengenal lelah. Melawak sudah menjadi bagian dari hidupnya, bahkan melawak sudah menjadi profesinya. Kemudian era Srimulat, Surya Grup, Kwartet S, dan masih banyak lagi. Era-era kejayaan mereka begitu menghiasi perjalanan sejarah lawak Jawa Timur.
Saat ini di era pandemi covid-19 kemunculan grup lawak baru di Jawa Timur sangat sedikit sekali. Taman Budaya Jawa Timur sebagai sebuah pusat pengembangan kesenian di Jawa Timur mencoba menggali potensi dunia lawak di Jawa Timur dengan menyelenggarakan kegiatan yang diberi nama Dageline atau Dagelan Online. Pertunjukan lawak dengan konsep pertunjukan 1 jam yang disiarkan langsung melalui chanel youtube Cak Durasim didisi oleh 10 grup lawak yang telah diseleksi secara ketat oleh Dramatur yang ditunjuk yakni Haji Muhammad Syakirun dari Madiun.
Salah satu grup pengisi acara Dageline adalah grup TTC Arga Budaya dari kabupaten Mojokerto. Grup yang digawangi oleh Sulton ini muncul di era pandemi covid-19. Dari sepinya dunia hiburan akibat wabah beberapa anak muda nongkrong kemudian berceloteh sana-sini tentang dunia hiburan khususnya lawak di Jawa Timur. Hingga muncullah untuk membuat sebuah grup lawak dengan nama TTC Arga Budaya. Nama TTC Arga Budaya sendiri adalah singkatan dari Thenguk-Thenguk Clometan Arek Gabungan Budaya. Dari hasil nongkrong sambil ngopi maka muncul ide untuk membuat grup lawak yang bila diterjemahklan ke dalam bahasa Indonesia berarti Nongkrong sambil berceloteh gabungan anak-anak cinta budaya.
Beranggotakan 5 orang anak muda jebolan Ludruk Baradha Universitas Negeri Surabaya diantaranya: Sulton, Uyis, Didit, Maya dan Kis. Mereka semua adalah Sarjana lulusan Unesa. Pada pergelaran tanggal 2 November 2020 di Pendapa Jayengrana Taman Budaya Jawa Timur cerita yang ditampilkan berjudul Kembang Manggar. Mengisahkan tentang kesaktian Kembang Manggar (bunga kelapa) yang dibawa oleh seorang dukun untuk memikat hati perempuan. Adegan cerita dibumbui dengan humor segar ala anak muda. Beberapa penonton dengan jumlah terbatas dan melalui protokoler covid dibuat tertawa terpingkal-pingkal oleh aksi para anggota TTC Arga Budaya. Pergelaran ini disiarkan secara langsung melalui chanel youtube Cak Durasim milik Taman Budaya Provinsi Jawa Timur. (san)