Pergelaran

Pergelaran Wayang Layar Panjang Lakon “Jaka Kembang Kuning”

Taman Budaya Jawa Timur kembali menggelar pertunjukan wayang namun dengan tampilan layar panjang yang mengambil lakon “Jaka Kembang Kuning“. Bertempat di Pendapa Jayengrana pada Jum’at, 20 Oktober 2023 pukul 20.00 wib. Lakon ini merupakan bagian dari Cerita Panji yang sudah masuk daftar “Memory of the World” UNESCO. Cerita Panji ditetapkan asal-usul genre sastranya oleh UNESCO  dari Indonesia bertepatan pada 31 Oktober 2017. Indonesia bukan hanya ditetapkan sebagai lokus asal usul lahirnya Manuskrip Cerita Panji ini, melainkan juga menetapkan empat negara lain, yakni Kamboja, Belanda, Malaysia, dan Inggris.

Penyerahan piagam penghargaan oleh Kepala Taman Budaya Jatim Ali Ma’ruf, S.Sos. Kepada ketua rombongan tim kesenian ISI Surakarta Dr. Bagong Pujianto didampingi ketiga dalang (Foto dok. TBJT)

Cerita Panji menandai sebuah perkembangan sastra Jawa yang tidak lagi dibayangi oleh sastra India, di mana epos besar Ramayana dan Mahabharata sudah dikenal di Jawa sejak abad ke-12. Di masa Kerajaan Majapahit pada kisaran abad 14-15, Cerita Panji sangat populer. Melalui perjalanan laut, cerita ini disebarkan oleh para pedagang, dari Pulau Jawa ke Bali, Melayu, kemudian ke Thailand, Myanmar, Kamboja, dan mungkin juga ke Filipina.

Pada pergelaran yang diselenggarakan oleh Taman Budaya ini konsep pertunjukannya adalah wayang layar panjang yakni pertunjukan wayang dengan panjang layar melebihi daripada konsep wayang kulit konvensional pada umumnya. Dengan menempatkan tiga dalang sekaligus dalam satu panggung, menjadikan arena kelir tempat dalang memainkan wayang menjadi tiga kali lipat lebih panjang daripada satu dalang. Tidak hanya wayang kulit saja yang dipergelarkan tapi juga berkolaborasi dengan wayang topeng yang diperagakan oleh seorang penari topeng yang memerankan tokoh Prabu Klana Gendhing Pita.

Penyelenggaraan acara ini masih berkesinambungan dengan rentetan peringatan Hari Jadi Jawa Timur ke-78. Merupakan satu bentuk kerjasama antara Taman Budaya Jawa Timur dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Para dalang yang membawakan lakon “Jaka kembang Kuning” diantaranya: Ki Cahyo Kuntadi, Ki Rido Widhiono dan Ki Yanuar Finsa. Acara dibuka oleh Kepala Taman Budaya Jawa Timur Ali Ma’ruf, S.Sos., M.M. mewakili Kadisbudpar Jatim Dr. Hudiyono, M.Si. yang berhalangan Hadir. Para tamu VIP yang hadir pada pergelaran ini diantaranya: Dr. H. Rasiyo, M.Si. (Budayawan Jawa Timur), Dr. H. Jarianto (Ketua STKW Surabaya), Sinarto, S.Kar., M.M. (Ketua Pepadi Jatim) serta masyarakat surabaya dan sekitarnya baik dari kalangan muda ataupun tua.

Lakon “Jaka Kembang Kuning” mengisahkan tentang Dewi Sekartaji putri raja Kediri yang dijodohkan dengan Panji Asmara Bangun, putra raja Jenggala. Dewi Sekartaji adalah seorang putri yang cantik jelita. Kecantikannya sudah terkenal sampai ke manca negara. Kedua raja sudah merencanakan akan menikahkan keduanya. Tapi masalah besar datang. Seorang raja yang sangat sakti dari negeri seberang bernama Klana Gendhing Pita melamarnya sembari menebar ancaman.

Raja Klana datang ke Kediri dengan membawa pasukan tentara bersenjata lengkap dan memaksa menikahi Dewi Sekartaji. Dewi Sekartaji sama sekali tidak mencintai Klana Gendhing Pita meskipun dia kaya raya dan berkuasa, maka Dewi Sekartaji menolaknya, maka larilah sang Dewi dari kerajaan untuk mengembara.  Tidak seorangpun tahu ke mana dia pergi. Dia juga tidak meninggalkan pesan. Raja Kediri mengumumkan kepergian sang Dewi dan membuka sayembara. Siapapun yang bisa menemukannya akan diberi hadiah. Kalau laki laki akan diambil menantu, kalau perempuan dijadikan saudara.  Kemudian banyak orang mencari termasuk calon suaminya, Panji Asmoro Bangun.

Penari topeng yang memerankan tokoh Prabu Klana Gendhing Pita (Foto dok. TBJT)

Panji menyamar menjadi pengamen seni kentrung dan memakai nama samaran Jaka Kembang Kuning kemudian Panji mengajak beberapa pembantunya. Suatu hari  mereka bermain di dekat pasar desa Paluh Ombo. Banyak orang menonton ketika mereka bermain. Panji memperhatikan dengan cermat dan melihat ada Sekartaji di antara mereka. Dia ternyata bersembunyi di rumah Tumenggung Cona Coni dari Paluh Ombo.

Panji mengirimkan seorang anak buahnya ke Kediri untuk melapor bahwa Sekartaji sudah ditemukan. Tapi ternyata mereka dimata matai oleh anak buah raja Klana. Mereka juga melapor sudah menemukan Sekartaji. Raja Klana menghadap raja Kediri dan menagih janji dinikahkan dengan Sekartaji.  Tapi raja Kediri tidak percaya kepada raja Klana Gendhing Pita dan di menerima lamaran Panji.

Anak buah Klana juga menyerang utusan Panji. Terjadilah pertempuran seru.  Utusan Panji kalah jumlah dan kalah kuat sehingga terdesak. Panji menerima laporan keadaan pasukannya dan segera berangkat ke Kediri. Di alun alun Kediri Panji berperang tanding satu lawan satu melawan Kebo Lorodan, patih dari raja Klana Gendhing Pita. Semua orang berhenti berperang karena menonton perang tanding itu. Setelah bertarung seru Panji mampu mengalahkannya. Kebo Lorodan mati di tangan Panji.

Wiraswara grup karawitan HIMA Prodi Pedalangan, FSP, ISI Surakarta (Foto dok. TBJT)

Klana Gendhing Pita sangat marah lalu dia mengerahkan pasukannya untuk menghancurkan Kediri.  Panji meladeni amukan raja Klana. Terjadi perang tanding sangat seru. Keduanya sama sama sakti.  Namun setelah beberapa lama Panji memenangkan pertarungan. Raja Klana mati di tangan Panji. Akhirnya Panji diterima oleh raja Kediri dan dinikahkan dengan Dewi Sekartaji.

Tim Produksi: 1. Dalang: Ki Cahyo Kuntadi, Ki Rido Widhiono dan Ki Yanuar Finsa, 2. Penari Klana : Fajar Rahmad P., 3. Sutradara : Cahyo Kuntadi, M.Sn., 4. Penata Naskah : Wejo Seno Yuli Nugroho, M.Sn., Pranowo Widyastoto, 5. Penata iringan : Anggre Valentino, 6. Pengrawit : HIMA Prodi Pedalangan, FSP, ISI Surakarta, 7. Ketua Produksi : Sri Harti Kenikasmorowati, M.Sn. (pr)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.