PAMERAN SENI LUKIS ANAK PESONA JAWA TIMUR 2024
Taman Budaya selaku Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mencoba mengapreasi bakat anak-anak di Jawa Timur dalam bidang seni lukis dengan menyelenggarakan kegiatan “Pameran Seni Lukis Anak Pesona Jawa Timur 2024”. Acara diselenggarakan pada 22 – 28 April 2024. Pelaksanaan pameran dipusatkan di Galeri Prabangkara Taman Budaya Jawa Timur. Pembukaan acara dimulai pukul 16.00 wib, dibuka langsung oleh Kepala Seksi Penyajian Seni Budaya Hario Widoseno, S.Sn. M.M. mewakili Kepala Taman Budaya Jawa Timur yang berhalangan hadir. Jam kunjungan untuk dapat mengapresiasi pameran dimulai pukul 09.00 sampai dengan 20.00 WIB.
Penyelenggaraan pemeran seni lukis anak ini bekerjasama dengan sanggar seni lukis Merak Ati yang diketuai oleh Drs. Subanu. Pameran diikuti oleh 40 peserta dengan memamerkan kurang lebih 80 karya lukisan baik dengan media cat air ataupun cat minyak. Tema lukisan tidak terikat pada satu tema saja. Tapi bermacam-macam tema yang semuanya adalah obyek-obyek yang menjadi pesona di Jawa Timur. Baik tempat-tempat pariwisata dengan keindahan alamnya, kearifan lokal masyarakat seperti keramaian pasar, kesenian, binatang, suasana kota dll.
Ekpresi yang dilukisan oleh seorang anak bisa dikatakan mencerminkan karakter anak itu sendiri. Apa yang digambarkan merupakan hasil apa yang dilihat kemudian dirasakan. Apa yang dilukis bukan hanya yang sedang ia pikirkan, melainkan apa yang dilihat dengan perasaan yang diasosiasikan. Anak dapat meniru alam, mengubah, mengurangi atau menghilangkan sebagian objek yang dilukisnya.
Berdasarkan hasil karya lukisan yang diciptakan anak, akan diketahui cara ungkapan seni rupa yang berbeda. Perbedaannya terletak pada hasil karya yang dihasilkan. Ada lukisan yang naturalis, ada lukisan anak yang bertipe ekspresif, ada lukisan yang bertipe dekoratif dan sebagainya. Selain itu perbedaan karakter tipologi lukisan anak terletak pada tingkat usia anak. Tiap anak memiliki tata ungkapan yang berbeda antara seorang anak dengan yang lainnya dalam memvisualisasikan gambar.
Anak-anak dalam berimajinasi sangat murni, sangat jujur. Pikiran mereka belum terkontaminasi apapun, sehingga kadang mereka membuat coretan lukisan sambil berkata-kata, apa yang mereka katakan itulah yang mereka lukiskan. Biasanya mereka sangat gembira dan bersemangat dalam melukis. Tidak diharuskan terburu-buru untuk menilai mereka ada bakat atau tidaknya, karena belum kelihatan sebelum melihat intensitasnya dalam membuat karya gambar tersebut.
Dari pameran ini diharapkan akan muncul bakat-bakat seni lukis yang tumbuh dalam jiwa anak di Jawa Timur sehingga kedepannya akan memunculkan seniman-seniman lukis baru yang akan menjadi generasi penerus para pelukis yang sudah tua yang sudah tidak produktif lagi. Peran serta Pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pelestarian seni lukis amat penting dilakukan. Karena memang, tanpa regulasi dan kebijakan cukup berat untuk mencetak regenerasi pelukis. Pemrintah harus memikirkan eksistensi seni dan budaya, tidak hanya fokus terhadap teknologi. Sebab, seni dan budaya adalah identitas bangsa Indonesia. (sn)