Berita

Belajar Mencintai Wayang Dengan Mewarna dan Mendongeng

Rangakaian acara Pekan Wayang Jawa Timur 2022 yang diselenggarakan oleh Taman Budaya pada hari kedua 2 November 2022 diisi dengan lomba mewarnai tokoh punokawan pada wayang dan mendongeng yang dibawakan oleh Kak Dandi dkk. Penyelenggaraan acara tersebut berlangsung di Pendapa Jayengrana Taman Budaya Jawa Timur. Peserta yang mengikuti berasal dari anak-anak sekolah tingkat Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar. Dimulai pada pukul 09.00 wib. Dipandu oleh Muhammad Heru Susilo, S.Sn. dan Ismiati Chasanah, S.Sn. staff Taman Budaya Jawa Timur.

Pelaksanaan lomba mewarnai gambar wayang punokawan (Foto dok. okto TBJT)

Pengambilan empat tokoh punokawan (Semar, Gareng Petruk, Bagong) dalam pewayangan sebagai gambar yang diwarnai dimaksudkan agar anak-anak lebih mudah mengenali dan memahami tentang dunia pewayangan. Keempat tokoh tersebut berpenampilan lucu sehingga memudahkan anak-anak mengingatnya dan memancing sifat ingin tahu tentang tokoh wayang yang lain.

Pengenalan wayang kepada anak usia dini sangat berperan dalam upaya pelestarian kebudayaan asli peninggalan nenek moyang kita. Media wayang kulit juga sangat menarik sehingga menghindari kejenuhan anak dalam rutinitas pelajaran di kelas.

Anak usia dini merupakan ahli waris kekayaan budaya yang saat ini terus berusaha dilestarikan. Upaya diadakannya lomba mewarnai wayang dang mendongeng tentang wayang oleh Kak Dandi dkk. Yang diselenggarakan oleh Taman Budaya ini diharapkan mampu membangun kecintaan siswa usia dini terhadap kebudayaan lokal terutama wayang yang memuat nilai-nilai moral luhur yang jarang ada pada kesenian luar yang cenderung lebih menonjolkan sisi hiburan saja.

Salah seorang peserta anak sedang mewarnai gambar wayang punokawan (Foto dok. okto TBJT)

Karakter dalam cerita pewayangan asli Indonesia yang terkenal adalah Punakawan yang terdiri atas empat tokoh, yakni Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Dari tokoh Semar misalnya, bisa diambil pelajaran bahwa seseorang harus tetap rendah hati, jujur, dan bijaksana. Rasa peduli Semar terhadap pengabdian patut dijadikan teladan. Semar berperan sebagai pengasuh golongan ksatria. Semar digambarkan selalu tersenyum, tetapi bermata sembab, tokoh yang selalu ramah dan murah senyum. Gareng memiliki nama lengkap Nala Gareng, artinya hati yang kering. Gareng adalah punakawan berkaki pincang. Ini merupakan simbol dari sifatnya sebagai pemuda yang selalu berhati-hati dalam bertindak.

Petruk memiliki fisik buruk rupa, tapi selalu menjaga kebenaran dan kebaikan. Karakternya mengandung nasihat di baliknya, yakni untuk jangan menilai seseorang dari rupa atau apa yang tampak saja. Ia memiliki perut yang buncit, hidung pesek, dan bokong yang besar. Bagong memiliki sifat kekanak-kanakan, lancang tapi lucu. Ia jarang berbicara, tetapi sekalinya berbicara bisa membuat orang tertawa. Bagong juga merupakan kritikus tajam bagi tokoh wayang lain yang tidak bertindak benar. Bagong Ia memiliki perut yang buncit, hidung pesek, dan bokong yang besar. Bagong memiliki sifat kekanak-kanakan, lancang tapi lucu. Ia jarang berbicara, tetapi sekalinya berbicara bisa membuat orang tertawa. Bagong juga merupakan kritikus tajam bagi tokoh wayang lain yang tidak bertindak benar.

Kak Dandi dkk. yang berkostum wayang punokawan Gareng/kanan (Foto dok. okto TBJT)

Semua dijelaskan oleh Kak Dandi dkk. Ketika mendongeng di depan anak anak peserta lomba mewarnai wayang sambil menunggu proses penjurian untuk menentukan pemenang. Anak-anak menyambut dengan antusias dan gembira dongeng tentang tokoh punokawan yang disampaikan oleh Kak Dandi dkk. (sn)

Seksi Dokumentasi Publikasi

Staff Pada Seksi Dokumentasi Dan Publikasi UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur, Jabatan Pelaksana : Penyusun Bahan Publikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.