Pergelaran Ludruk RRI Surabaya, Lakon Juragan Pande
Salah satu ludruk tertua dan masih eksis hingga saat ini di Jawa TImur adalah ludruk RRI Surabaya, RRI kepanjangan dari Radio Republik Indonesia. Karena memang ludruk ini pada awal berdirinya di bawah binaan RRI Surabaya yang dimasa penjajahan Belanda dulu bernama NIROM (Netherlands Indische Radio Omproop) yang merupakan pemancar radio milik pemerintah Belanda yang berpusat di Jakarta yang direlay di Surabaya yang pada perkembangannya menjadi radio mandiri yang lepas dari RRI pusat.
Pembentukan ludruk RRI Surabaya pada awalnya dirintis oleh Sudino, Sumarso, Sidik Riaman,Sumadi, M.A Remu, dan Madiorini (Surati) pada tahun 1957. Karawitan dibantu rombongan Wongsokadi dibawah pimpinan Kadir Wongsokadi. Sedangkan tokoh-tokoh ludruk luar adalah Timbul Sarisin, Katik Marsaid, Kadirasmoro, dan Duldasi. Organisasi tersebut dibawah nama Ludruk Keluarga Studio Surabaya (LKSS) pimpinan Sudino dan Sumadi.
Dimasa Orde Baru dimana RRI adalah menjadi bagian dari Departemen Penerangan RI, maka tugas ludruk RRI adalah sebagai media Pemerintah untuk menyampaikan pesan pembangunan kepada masyarakat. Pada masa ini ludruk RRI Surabaya mendapati masa kejayaan, dimana persaingan media hiburan belum seperti sekarang. Pasca reformasi sampai sekarang ludruk RRI Surabaya tetap eksis pada tugas dan peranannya sebagai media hiburan, informasi dan pendidikan. Berdirinya ludruk RRI mempunyai fungsi, salah satunya adalah sebagai media pendidikan. Fungsi dari lakon yang disajikan tersebut adalah cerita yang dapat dianut oleh masyarakat. Selain itu juga mengajarkan moral bahwa orang yang sabar dan menerima nasib akan mendapat pahala dan kebahagiaan kelak dikemudian hari.
Setiap menampilkan lakon, ludruk RRI selalu menampilkan cerita – cerita yang menggambarkan pekerti manusia yang jahat dan yang baik. Penyajian lakon tersebut diharapkan masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan pendidikan melalui isi cerita yang di pentaskan. Sebagai media pendidikan melalui transformasi nilai – nilai budaya yang ada di dalam seni pertunjukan tradisional tersebut, maka seorang seniman dituntut untuk dapat berperan semaksimal mungkin atas peran yang diembannya. Media pendidikan yang berada dalam seni ludruk sendiri hakekatnya sudah terkandung dalam kesenian tersebut, dalam perwatakan tokoh – tokoh serta dalam ceritanya secara utuh dan dalam cerita sendiri selalu dimenangkan oleh pihak yang baik.
Sampai sekarang ludruk RRI Surabaya diketuai oleh Kukuh Setyo Budi dan masih sering pentas baik melalui siaran radio maupun live di atas panggung pertunjukan. Sabtu 5 Maret 2022 ludruk RRI Surabaya berkesempatan main di gedung kesenian Cak Durasim UPT Taman Budaya Jawa Timur. Lakon yang dipentaskan adalah “Juragan Pande”, disutradarai oleh Harianto dan penata iringan dipercayakan kepada Trio Umarwanto. Para pemain yang ikut meramaikan diantaranya adalah Ami Sanjaya, Agus Kuprit, Purbandari, Harianto, Hengky Kusuma, Kunhadi, Joker, Kusnan dan Leni M.
Adegan dibuka dengan tari remo putra dan disambung dengan bedhayan. Inilah keunikan ludruk RRI Surabaya yang sejak dulu tidak menampilkan travesthi (banci) baik pada bedhayan atau cerita, berbeda dengan ludruk pada umumnya yang biasanya menampilkan banci pada peran wanita. Ide cerita sendiri sebenarnya sangat sederhana yakni kisah percintaan sampai dengan proses lamaran dari seorang lelaki bernama Bokir dan Menuk. Bokir adalah anak buah Sumo Gambar (diperankan oleh Hengky Kusuma) seorang boss industri pande besi yang kaya raya. Tampang Bokir yang lucu dengan gigi tongosnya mengundang tawa penonton, cintanya pada menuk bak gayung bersambut. Menuk seorang gadis yang cantik sampai jatuh cinta pada Bokir yang bergigi tongos tentu saja mengundang keheranan teman-temannya sesama anak buah Sumo Gambar juragan pande. Yakni Besut (diperankan Agus Kuprit) dan Kusnan.
Karena Bokir adalah seorang anak yatim piatu maka dia meminta tolong Besut untuk melamarkan Menuk untuk dirinya. Besut mengajak pamannya Jamino untuk berpura-pura menjadi orang tua Bokir dan berangkat ke rumah Menuk untuk melamar. Dengan trik Besut yang membawa foto Sumo Gambar seorang juragan pande yang kaya raya. Tentu saja Abdul Karim (diperankan oleh Harianto) orang tua Menuk langsung menyetujui. Lama janji yang diucapkan Besut untuk membuat pesta pernikahan tak kunjung dipenuhi Abdul Kadir bersama Menuk mendatangi rumah Sumo Gambar meminta pertanggung Jawaban.
Sumo Gambar tentu saja kaget karena langsung ditodong oleh Abdul Karim untuk segera menikahi Menuk anaknya. Usut punya usut ternyata itu semua hanya ulah Besut yang sengaja memanfaatkan foto Sumo Gambar untuk membuat Abdul Kadir memberi restu pada anaknya untuk dinikadi Bokir. Setelah dijelaskan oleh besut bahwa yang melamar Menuk adalah Bokir yang bergigi tongos awalnya Abdul Karim tidak setuju. Namun karena anak perempuannya sudah sangat cinta pada Bokir dan atas saran Sumo Gambar juragan pande Abdul Karim akhirnya merestui hubungan Bokir dan Menuk anaknya. Semua pesta pernikahan dibiayai oleh Sumo Gambar juragan pande.
Pergelaran ludruk RRI Surabaya ini dipentaskan dengan pola hybrid yakni dengan mendatangkan penonton secara langsung ke gedung kesenian Cak Durasim namun dengan jumlah penonton 25 persen dari kapasitas gedung karena masih menerapkan protokoler kesehatan covid-19 yang masih dijalankan. Disiarkan juga secara live streaming di chanel youtube Cak Durasim milik Taman Budaya jawa Timur. Sambutan penonton pada pertunjukan ini sangat antusias, terbukti dengan kehadiran kurang lebih 150-an yang datang. (sn)