Polisi Gadungan
Sabtu, 25 Juni 2022, bertempat di Gedung Kesenian Cak Durasim Grup Dagelan Galola dari Kabupaten Malang giliran mengisi periodik Dageline yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jawa Timur. Lakon yang diusung pada penampilan mereka adalah “Polisi Gadungan”. Grup Galola diketuai oleh P. Rahmat Kartolo yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang. Formasi personil yang menggawangi Grup Dagelan Galola diantaranya: Sopyan Pribadi, Kidun, Vera dan Wandi. Sehari-hari Grup Dagelan Galola bermarkas di Jl. Lowokwaru Tawangrejeni Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Polisi Gadungan menceritakan persoalan hutang piutang yang mengalami kemacetan dalam proses pembayarannya kemudian si penghitung menggunakan jasa seseorang untuk berakting menjadi seorang polisi gadungan untuk menakut-nakuti penghutang agar mau membayar hutangnya.
Adegan dibuka dengan kidungan ala ludrukan yang dibawakan oleh Sopyan membawakan beberapa parikan dengan lantunan gending Jula Juli. Sopyan yang seorang renteninr mempunyai piutang pada Vera yang sulit sekali ditagih karena berbagai alasan. 3 bulan utang Vera tidak terbayar sampai Sopyan jengkel dengan sulitnya menagih hutang kepada Vera.
Menyiasati ulah Vera yang sulit ketika ditagih hutangnya, maka Sopyan meminta bantuan Kidun yang bertampang bloon untuk berpura-pura menjadi seorang polisi. Disusunlah siasat, Sopyan bertamu ke rumah Vera dan menagih piutangnya. Namun Vera tetap saja sulit disuruh mengembalikan uang yang dipinjamnya dengan berbagai alasan.
Vera kemudian diancam oleh Sopyan akan dilaporkan polisi. Namun karena Vera tetap tidak mau mengembalikan juga hutangnya maka dipanggillah Kidun yang berpura-pura menjadi seorang polisi. Tentu saja tampang Kidun yang lucu dan bloon sama sekali tidak membuat Vera takut. Bahkan gertakan Kidun si Polisio Gadunganpun tidak digubris oleh Vera. Hingga akhirnya Kiidun si Polisi Gadungan memukul Vera dengan alat pukul disertai gertakan yang sama sekali tidak menakutkan.
Vera berteriak minta tolong, maka muncullah Wandi suami Vera. Kidun ditanyai soal identitasnya sebagai seorang polisi namun tidak bisa menunjukkan. Akhirnya Kidun diancam oleh Wandi akan dituntut secara hukum karena telah menyamar sebagai Polisi Gadungan. Kidun ketakutan dan dibukalah skenario yang sebenarnya bahwa semua ini terjadi atas inisiatif Sopyan seorang rentenir yang kesulitan menagih hutang pada Vera istri Wandi, adegan selesai.
Penonton yang menyaksikan pergelaran dagelan ini lumayan banyak, hampir 90 persen kapasitas kursi di Gednung Kesenian Cak Durasim terisi. Pergelaran juga disiarkan langsung secara live melalui Channel Youtube Cak Durasim milik Taman Buaya Jawa Timur. (sn)