Pendataan Foto dan Video Seni Belum Tergarap

Selama ini banyak seni pertunjukan yang belum didokumentasi dengan baik, belum disimpan dengan pendataan yang memadai dan disebarluaskan untuk kepentingan publik. Padahal pendataan dalam bentuk foto dan video itu bisa melengkapi pendataan dalam bentuk tulisan.

Hal inilah yang kemudian disikapi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Jawa Jawa Timur dengan mengadakan “Workshop Pendokumentasian Seni Pertunjukan” di Gedung Kesenian Cak Durasim, Jalan Gentengkali 85 Surabaya selama dua hari, Senin dan Selasa (29-30/10). 

“Kecanggihan teknologi sekarang ini seharusnya memudahkan pendataan foto dan video,” ujar kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno, SSn, MM.

Dua narasumber yang memberikan materi dalam acara ini adalah Dr. Yuyung Abdi yang selama ini dikenal sebagai wartawan fotografi Jawa Pos, dan J. Christanto Wibisono dari Padepokan Resi Rajani yang menyampaikan materi tentang videografi. Mereka saling melengkapi, bukan hanya dalam hal wawasan namun juga dilengkapi prakteknya.

Dalam acara inipun dihadirkan tarian Bambang Cakil sebagai objek pembuatan foto dan  video yang diperagakan oleh para penari dari Sanggar Mustika Yuastina.

Selain untuk keperluan database¸ workshop ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan acara-acara seni pertunjukan agar lebih banyak dketahui oleh masyarakat. Apalagi, sekarang ini setiap orang adalah wartawan yang sekaligus memiliki media massa sendiri. Inilah fenomena  yang terjadi pada era media sosial saat ini. Informasi yang disebarkan bukan lagi hanya sebatas informasi naratif melainkan juga foto dan juga video. Wartawan saja bisa ketinggalan. Peserta workshop ini adalah dari mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), SMKN 12 Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Malang dan beberpa peserta perorangan dari Lamongan, Bojonegoro, Malang dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.